BAB
2
JENIS KEGIATAN BISNIS
Ruang
lingkup kegiatan bisnis sangat luas, akan tetapi pada dasarnya kegiatan bisnis
dapat dibagi menjadi 3 aspek, yaitu :
A.
Aspek Produksi
Produksi
diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Dalam arti luas tersebut, produksi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1.
Produksi primer
Yang
termasuk dalam produksi primer adalah kegiatan ekstraksi atau penarikan sumber
daya alam atau kegiatan yang menggunakan sumber daya yang tersedia dalam
kondisi alamiah. Contohnya :
Pada
pertambangan, orang menggali bijih ; mineral dari dalam tanah.
Pada
pertanian, orang menanam memanen hasil tanaman.
Pada
perikanan, orang menangkap ikan dari laut.
2.
Produksi sekunder
Yang
termasuk dalam produksi sekunder adalah sumber daya alam atau bahan mentah
diproses diolah menjadi barang. Contohnya :
-
Bijih besi dikonversi atau diubah menjadi pipa atau lembatran (sheet) besi
baja.
-
Kayu dikonversi menjadi peralatan rumah tangga.
-
Kulit mentah diolah menjadi sepatu, tas, jaket, dan sebagainya.
-
Bahan baku seperti katun, sutera, wol, atau serat sintetis dapat menghasilkan
produk tekstil yang selanjutnya dapat diproses lebih lanjut menjadi garmen,
handuk, korden, dan sebagainya.
3.
Produksi tersier
Yang
dihasilkan dari produksi tersier adalah berupa pemberian fasilitas layanan
(jasa) pendukung, bukannya barang-barang berwujud. Contohnya :
-
Perusahaan transportasi yang mengangkut barang dari pabrik ke tempat-tempat
pengecer.
-
Pedagang besar (distributor) pengecer menawarkan jasa distribusi kepada
para konsumen.
-
Jasa perbankan.
-
Jasa penerangan listrik.
-
Jasa pos telekomunikasi
-
Jasa profesional, seperti insinyur, akuntan, pengacara, dokter, konsultan, dan
lain-lain.
-
Jasa transportasi umum, dan sebagainya.
B.
Aspek Distribusi
Distribusi
adalah kegiatan pemindahan barang jasa dari produsen kepada konsumen. Pada
umumnya distribusi meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
-
Pemindahan bahan baku dari pemasok (supplier) kepada awal mula lini produksi.
-
Melibatkan penyimpanan penanganan bahan baku barang jadi.
-
Pengemasan.
-
Pengendalian persediaan.
-
Transportasi kepada konsumen.
Sistem
distribusi yang efisien berarti mampu menekan serendah-rendahnya modal yang
tertanam pada bahan mentah atau barang jadi yang belum terjual. Kebanyakan
produsen yang lebih menyukai pendistribusian secara langsung kepada
konsumennya.
Tetapi
pada dasarnya, pendistribusian yang berlangsung sangat tergantung pada jaringan
pedagang besar (distributor) pengecer (retailer) hingga sampai di tangan
konsumen.
C.
Aspek Konsumsi
Konsumsi
adalah kegiatan penggunaan barang jasa yang dibutuhkan oleh kosumen. Kebutuhan
atau pola konsumsi sesesorang dapat dipengaruhi oleh faktor yang beragam.
Ketika
kanak-kanak, barang yang popular adalah mainan.
Menginjak
usia sekolah remaja, barang yang dibutuhkan adalah buku, peralatan
sekolah olahraga.
Ketika
menginjak usia kaula muda, barang yang dibutuhkan adalah barang-barang yang
berhubungan dengan fashion.
Ketika
mulai berkeluarga, barang yang dibutuhkan adalah peralatan rumah tangga.
Ketika
sudah setengah baya, membutuhkan barang-barang mewah.
Ketika
sudah lanjut usia, yang dibutuhkan adalah pelayanan medis pemeliharaan
kesehatan khusus.
Dengan
melihat pola konsumsi yang beragam, produsen dapat membuat suatu perencanaan
yang lebih baik untuk menentukan bagaimana peluang diterimanya barang atau jasa
yang diproduksi tersebut oleh konsumen. Dan biasanya, produsen mempromosikan
keberadaan barang atau jasa tersebut secara luas khususnya kepada
konsumen.
Dengan
adanya aspek konsumsi ini, tingkat permintaan barang jasa dapat tergambar. Daya
beli atau permintaan akan meningkat, apabila konsumen memiliki penghasilan yang
cukup.