1/14/2012

cerpen ke 2

Lelaki itu tersenyum dan berkata, wah salut sudah lama mauka’ juga berhenti tapi kayak tersiksaka kalau tidak mabokka sehari”. Memang awalnya susah ujar si beddu tapi lama-kelamaan akan terbiasamako. Percakapan diantara mereka pun kian asyik. Nah para pembaca mari kita beralih di tempat yang berbeda namun diwaktu yang sama, kejarrr..!! sahut pemuda tinggi kekar dengan tato di bagian lengan. Jangan biarkan mereka kabur..!! wah ternyata telah terjadi perkelahian antar kelompok , sebut saja La bellang , dialah ketua dari kelompok anak muda ini dia yang dituakan diantara para pemuda di kelompoknya. Kericuhan semakin membesar saja setelah melihat anak buahnya tergeletak bersimbah darah dengan luka bacok di leher. Sontak para pemuda dari kelompok lain pun berlari meninggalkan arena pertengkaran tersebut pasalnya, mereka takut karna telah melukai seseorang dari lawannya. Arena pertengkaran pun tak lama menjadi ramai karena dikerumini warga yang penasaran. Polisi kini telah tiba di TKP , semua anggota si bellang di ciduk terkecuali si anak buah sibellang yang tadi terkena sabetan golok dari pihak lawan. Dia dilarikan kerumah sakit, mobil yang membawa korban pembacokan tadi berpapasan dengan si beddu yang berjalan pulang kerumahnya. Dibelakang mobil ambulance yang membawa korban tampak si bolong mengendarai motornya, sibolong melihat sibeddu dan menepikan motornya, dengan tergesa-gesa sibolong berujar we di wettai I kacicu’, hah iga wettai? Ku tega? Sahut si beddu.. Dipebatasan tadi, habis berkelahi lagi sama anak kelompok sapi lotong. Jadi bagaiman keadaannya I kacicu’? dia krirtis, lehernya kena parang. Oke pale saya mandi dulu trus kita sama kerumah sakit, okemi kata si bolong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masukan dari Para Pembaca Budiman Adalah Motivasi Saya